Kuasa Ajaib Kalimah 'Terima Kasih'

Seorang wanita bernama Adlil Rajiah menceritakan pengalamannya berurusan di sebuah pasar raya ketika cuba untuk melemparkan senyuman kepada seorang pekerja lelaki yang bertugas di kaunter timbang sayur sebagai tanda hormat namun tidak dibalas.

Menerusi status Facebook yang telah dimuat naik oleh Adlil, wanita itu mencoretkan kisah yang dihadapinya bersama lelaki tersebut.

"I went to Giant to buy some sayur.
So masa beratur nak timbang tu, saya perhati je muka brother kat penimbang tu.
Ketatnya la haiii.

Saya cakap dalam hati--kalau aku bagi pikap line confirm dia tak gelak ni. Ketat sangat nih.

So I just smiled looking at him, sambil dalam hati saya doakan semoga Allah berikan dia good news sampai dia boleh senyum lebar selebar lebarnya.

Bila sampai giliran saya untuk timbang--muka dia masih ketat.
Langsung tak pandang saya.
Apatah lagi nak senyum.

Ah lantak lah.
Habis timbang, saya ambik sayur saya, dan cakap--"Terima kasih."

Tiba-tiba brother tu pandang saya. And he said-- "Sama-sama kak. Akak lah orang pertama yang cakap terima kasih kat saya hari ni. Kalau semua pelanggan macam akak, pandai cakap terima kasih, semangat lah sikit saya nak kerja jaga penimbang nih."

Andddddd he was SMILING!
Sampai nampak gigi dia yang cantik tersusun.

MasyaAllah.
How a simple "thank you" can actually lift up someone's mood.

Saya sendiri tak sangka dan mungkin Allah dah makbulkan doa saya, so terus saya jadi good news untuk mamat tu.

But Alhamdulillah, I'm happy that Allah gerakkan lidah saya untuk ucap terima kasih and be the reason for his wide smile.

So moral of the story -- never underestimate the power of "terima kasih".

We never know how empowering it can be to boost people's emotional drive.

So jom hidupkan budaya berterima kasih--walaupun kat benda-benda kecik atau common sense.

Kita berterima kasih bukan sebab nak menghargai semata-mata, tapi sebagai tanda syukur kerana Allah permudahkan urusan kita melalui orang-orang tersebut.

Walaupun kepada penimbang sayur, atau kepada pengutip sampah atau tukang cuci jamban.

TERIMA KASIH.

Dan sebagai ibu bapa, untuk tanam budaya terima kasih dalam diri anak-anak, we have to lower down our ego and always say thank you to our children.

When they listen to us, say thank you.
When they kiss us, say thank you.
When they finish their food, say thank you.
When they behaved, say thank you.
When they help people, say thank you.

Tak luak pun hormat mereka terhadap kita, bila kita berterima kasih kepada anak-anak.
Malah anak-anak akan semakin hormat dan hargai ibu bapa, insyaAllah.

The best parenting is through AKHLAK. Kan?

Haa. Kemain berguna moral lesson yang aku dapat daripada brother penimbang tu tadi.
Terus abadikan sebagai status FB.

Apa pun, saya percaya hidup kita pasti akan gembira, bila kita tahu menggembirakan dan menghargai orang lain.

Because we always receive the vibes you send out.
Happy Monday, peeps!" tulis Adlil.

BACA INI JUGA: Terima Kasih Ya Rasulullah!

sumber: astroawani